Pada Triwualan I 2007 ini, pengawas melihat aktivitas bidang keuangan masih merupakan kegiatan rutinitas saja, seperti pengecekan bukti transaksi, penyediaan laporan keuangan, cash opname kasir sentaral. Itupun masih ada program rutin yang masih terbengkalai seperti cash opname ke divisi-divisi yang belum terlaksna di triwulan satu ini. Pengawas juga melihat bidang keuangan ini berjalan tersendat-sendat, komunikasi antara staf dan kabid sendiri yang kurang, staf keuangan yang jarang masuk kerja menjadi salah satu hal kenapa hal ini terjadi.
Bagaimanapun bidang keuangan memang memerlukan intensitas yang tinggi untuk menjalankan tugasnya, jika terlalu sering di tinggal maka dikhawatirkan pengelolaan dan pengawasan keuangan akan terbengkalai. Pengendalian terhadap pos-pos biaya masih sangat lemah, kasus membengkaknya biaya perlengkapan café yang menyimpang 1425,84% dari anggaran menjadi salah satu contoh riilnya. Hal itu sangat terkait dengan lemahnya control keuangan terhadap prosedur pencairan dana. Memang masalah software tidak bisa dipungkiri seabagi salah satu penyebab keterlambatan laporan keuangan, namun bagaimanapun sudah seharusnya bidang keuangan bisa berlari untuk memperbaiki hal tersebut.
Cash Opname yang telah dilakukan di kasir sentral menimbulkan tanda Tanya. Sepengetahuan pengawas cash opname diadakan 2 kali yang pertama selisih lebih Rp. 1.103.874 yang kedua sepengetahuan pengawas adalah sekitar selisih kurang Rp. 180.000 an sedangkan untuk jumlah selisih lebih versi keuangan Rp. 41.828 pengawas ataupun audit internal tidak dilibatkan dalam pelaksanaannya. Selisih diatas merupakan selisih angka yang material buat kopma UGM.
Wednesday, May 9, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment